Metode Mengecek Kenyataan Berita Investigasi

  • Share

Membuat berita analitis gigih bukan semata- mata perkara memperoleh kenyataan dengan betul. Diperlukan pendekatan teliti semenjak dini dalam mengendalikan mutu, salah satunya merupakan dengan metode mengecek kenyataan. Mission Investigate sudah menciptakan narasi- narasi yang menemukan apresiasi global.

Topiknya beraneka ragam, mulai dari penyuapan transnasional serta kesalahan terorganisir sampai Gereja Kristen serta PBB. Selama perjalanannya, regu Mission Investigate sudah meningkatkan metode mengecek kenyataan serta menjauhi kenyataan yang salah. Berita dikritisi saat sebelum diterbitkan, bukan setelahnya. Mudah- mudahan postingan ini dapat membagikan sedikit gagasan.

3 Langkah Pemeriksaan

Liputan Khusus – Kenapa 3 langkah pengecekan dicoba? Tahap ini bisa jadi nampak birokratis serta tidak buang- buang durasi. Tetapi tanpa memformalkan cara ini, terdapat resiko penting kalau bagian- bagian berarti dalam berita tidak digarap sebaiknya. Usaha ini dibenarkan sebab besarnya perihal yang dipertaruhkan dalam analitis.

Lamanya durasi yang diperlukan— sebagian pertemuan sepanjang satu jam serta tahap mengecek kenyataan sepanjang satu hari penuh— sepatutnya tidak membuat ruang sidang pengarang kecil, reporter analitis, ataupun pekerja bebas buat melaksanakan cara ini. Hasil dari pengecekan 3 langkah pula proporsional: kenyamanan benak kala durasi pengumuman terus menjadi dekat.

1. Rapat Awal

Reporter akan ditantang buat menarangkan anggapan penting sehabis prapenelitian buat menggali ilham narasi dirampungkan. Mereka dimohon menarangkan pandangan apa serta kenapa dari rumor yang akan digarap. Persoalan kunci dalam langkah ini merupakan: Apakah anggapan penting berita– uraian mengenai apa serta kenapa poin ini butuh diliput– lumayan kokoh?

Apa keadaan yang berlawanan dengan anggapan itu? Balasan atas 2 persoalan itu jadi determinan apakah berita pantas dilanjutkan ataupun tidak. Maanfaatkan tata cara devil’ s advocate buat menantang anggapan yang diajukan. Berarti untuk pengedit ataupun reporter yang memainkan kedudukan buat menyiapkan diri dengan bagus.

Lakukanlah cara ini dengan sungguh- sungguh serta janganlah jauhi keadaan problematik yang ialah kecondongan banyak orang, tercantum reporter. Ketegangan dalam ruang sidang pengarang amat bisa jadi terjalin dikala pengetesan anggapan. Tetapi pada kesimpulannya, seluruh pihak wajib paham kalau tahap ini dicoba dengan hasrat yang bagus.

Kuncinya merupakan akuntabilitas, seluruh perihal harus bisa dipertanggungjawabkan. Sehabis cara berakhir, aturlah konsep bermuatan durasi serta metode bertamu poin yang lagi diinvestigasi. Dalam Mission Investigate, ketentuan biasanya merupakan melaksanakannya secepatnya bisa jadi.

Terdapat 2 alibi penting di balik ketentuan itu: kejelasan memperoleh penjelasan pangkal yang sedan diinvestigasi serta keberimbangan. Tetapi, kesegeraan dapat dikecualikan, paling utama kala reporter bertugas di negara- negara represif. Bertamu bintang film penting yang lagi diinvestigasi bisa jadi harus diletakkan di langkah akhir analitis, menjelang berita diterbitkan.

2. Rapat Pertengahan

Kala coret- coretan dini telah sedia, langkah ini dicoba buat mangulas mutu. Pergantian penting sedang dapat terjalin pada langkah ini. Sebagian persoalan yang harus diajukan dalam rapat medio merupakan:

  • Kesimpulan: Apakah anggapan penting teruji ataupun menginginkan adaptasi? Apakah penemuan analitis dapat dibantah? Bisakah seluruh uraian lain tarhadapa anggapan penting, dikecualikan?
  • Akuntabilitas: Apakah reporter sudah berupaya seberimbang bisa jadi? Apakah ada perihal yang memudahkan dakwaan kepada poin yang diinvestigasi?
  • Cerminan besar: Apakah ada perihal yang lenyap ataupun tidak pada tempatnya? Apakah reporter melukiskan hitam- putihnya permasalahan dengan cara kelewatan?

Reporter kerap kali membuktikan bias verifikasi. Mereka mengutamakan data yang senada dengan liputannya serta melalaikan kenyataan yang berlawanan. Sementara itu, cuma reporter yang mempunyai pengetahuan komplit mengenai kenyataan yang timbul dalam berita.

Campuran keduanya menimbulkan lenyapnya kenyataan berarti yang relevan serta analitis yang menyesatkan. Buat menjauhi terbentuknya perihal itu, pertanyaan- pertanyaan selanjutnya harus dijawab dengan jujur serta ditanyakan kesekian kali di rapat medio:

  • Apakah terdapat kenyataan lain akan mengganti cerminan besar berita?
  • Apakah khalayak akan kecewa bila mereka ketahui terdapat kenyataan lain yang tidak dimasukkan dalam berita?
  • Bisakah penentuan kenyataan dibenarkan tanpa mempertaruhkan integritas?

Berikutnya, terdapat 2 perihal lagi yang wajib ditilik:

  • Pangkal: Apakah mereka bisa diyakini? Apakah reporter mengajukan persoalan kritis yang relevan pada nara pangkal? Sudahkah pengecekan kerangka balik nara pangkal dicoba?
  • Ahli: Apakah mereka representatif? Sudahkah reporter membenarkan kalau pakar yang diambil memiliki wawasan teranyar serta terpercaya?

3. Pengecekan Fakta

Saat sebelum mengecek kenyataan berita baris untuk baris, reporter butuh memperoleh jawaban dari poin yang diinvestigasi. Mereka umumnya lebih banyak ketahui hal permasalahan yang lagi diliput dari orang lain, tercantum reporter. Dikala berupaya memperoleh jawaban itu, berperilakulah terbuka.

Apalagi, dalam sebagian permasalahan, opsi tutur yang akan digunakan dalam catatan, bisa jadi butuh dikisahkan. Tetapi, janganlah sempat mengatakan perinci yang bisa membidik ke bukti diri pangkal rahasia. Poin penting dalam analitis ketahui banyak perihal. Oleh karena itu mereka merupakan“ pakar yang sesungguhnya”.

Dalam kondisi itu, terdapat khasiat lain yang dapat diterima dikala berupaya memperoleh jawaban mereka: memperoleh data terkini buat memuat lubang dalam narasi. Tidak hanya itu, memperoleh jawaban saat sebelum pengumuman berita pasti saja lebih bagus dibanding dengan setelahnya. Pasti saja, terdapat banyak permasalahan kala reporter tidak dapat terbuka pada poin analitis.

Dikala berhubungan dengan golongan kekerasan ataupun penguasa absolut, misalnya. Dalam permasalahan itu, dibutuhkan pendekatan lain, semacam yang dipaparkan dalam postingan GIJN berjudul Panduan for the Nomor Surprises Letter. Tetapi, berhubungan dengan banyak orang beresiko tidak kurangi berartinya ketepatan serta berlagak seimbang.

Kebalikannya, perihal itu terus menjadi berarti dicoba. Satu perihal yang butuh diketahui: Reporter bisa jadi memperoleh antipati dikala berupaya memperoleh jawaban dari poin yang diinvestigasi serta perihal itu tidak menihilkan keharusan buat melaksanakan tahap ini. Sehabis memperoleh jawaban dari poin penting analitis, pengecekan baris untuk baris berita dapat dicoba.

Prinsipnya simpel: Tiap data yang sudah diverifikasi wajib dilacak sampai ke sumbernya. Alokasikan durasi yang lumayan buat melaksanakan perihal ini serta pastinya balik maanfaatkan tata cara devil’ s advocate buat melaksanakannya. Akta riset wajib ada supaya pengecekan efisien. Bubuhkan memo kaki dengan tautan di akhir tiap laman ataupun bagian naskah buat mempermudah pencarian akta.

Pengecekan kenyataan menuntut atensi keseluruhan. Faktanya, susah buat senantiasa berasumsi runcing sepanjang cara berjalan. Oleh karena itu, mulailah dengan isu- isu esensial yang kompleks. Senantiasa terdapat suatu dalam berita yang dapat dipertanyakan. Jadi, fokuslah pada keadaan berarti saat sebelum terbawa ke keadaan perinci.

Janganlah kurang ingat buat menanya: Apakah seluruh kesimpulan mempunyai alas yang kokoh? Adakalanya kesimpulan butuh dipertajam ataupun diperlunak. Bila ceritanya lingkungan, hingga materi riset wajib diserahkan oleh reporter saat sebelum pengecekan kenyataan diawali. Mulailah dengan uraian gimana kesimpulan tercipta. Suatu penemuan misalnya, bisa didasarkan pada akta riset.

Lingkungan semacam berkas informasi ataupun informasi finansial. Mengundang ahli dalam tahap kata pengantar di langkah ini, butuh dipikirkan selaku metode mengecek kenyataan berita analitis yang lingkungan. Regu dapat memperoleh dorongan eksternal buat mengecek balik kenyataan ataupun meninjau metodologi yang dipakai dalam berita. Sebagian persoalan bonus yang wajib terjawab dalam cara ini merupakan:

  • Apakah ceritanya berbanding serta mangulas alasan yang bertentangan?
  • Apakah berita memuat asumsi kepada seluruh dakwaan dengan balasan yang sangat relevan? Mengecek semua transkrip tanya jawab bisa jadi dibutuhkan buat menjawabnya.
  • Apakah seluruh perinci minus mengenai poin analitis harus timbul dalam narasi?
  • Dikala mengedit membetulkan baris untuk baris, cek seluruh kenyataan, apalagi yang nampak tidak beresiko. Kekeliruan sekecil apapun dapat digunakan oleh pihak yang mau mencemari liputanmu.
  • Terakhir, cek balik julukan, titel, bertepatan pada, nilai, serta perihal yang lain. Janganlah kurang ingat buat mengecek cuplikan.

Cara ini tentu hendak menguak kekeliruan serta dapat amat mengganggu reporter serta integritas liputannya. Tetapi, yang lebih berarti: Kekeliruan dalam berita dapat menimbulkan kehancuran yang tidak bisa dibenarkan pada poin yang diinvestigasi.

Dengan melaksanakan metode mengecek kenyataan yang telah dipaparkan, reporter tidak butuh bangun di tengah malam dengan keringat dingin, takut jika mereka membuat kekeliruan aktual. Kebalikannya, reporter dapat tidur lelap karena ketahui jika mereka sudah melaksanakan seluruh perihal yang dapat dicoba buat meminimalkan resiko kekeliruan.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *